New York

Cooking With The Chef

VCD Tutorial Memasak

VCD Tutorial Tata Boga dan Patiseri

Jl.Raya Jemursari 244, Surabaya.

Kursus di Surabaya

Sekolah Perhotelan & Akademi Tataboga.



Program Pendidikan Kuliner D1, D2 & D3

Jln. Raya Jemursari 234 & 244 Surabaya.

Telp: 031 8433224-25.

Flexi: 031-81639992.

HP: 0817321024.

Kampus Baru:

Jln. Raya Tenggilis no. 68. Surabaya.




Kursus Kue & Masakan @ Tristar



Info: Flexi: 031-83109709. Esia: 031 91938824.




Kursus Juggling & Flair Bartending - Bartender.



Info: Telp: 031 8433224-25.

Flexi: 031-81639991-92.




Fruit Carving @ Tristar Culinary Institute.



Sekolah Kuliner Pencetak Chef.

Sistem Studi: Praktek Setiap Hari.






SEKOLAH TATA BOGA - SEKOLAH KULINER

Program Pendidikan Kuliner

Diploma 1, D2, dan D3.

Sistem Studi : Praktek Setiap Hari.

Jurusan :

1. Patiseri (Baking & Pastry).

2. Tata Boga (Kuliner).

Jenjang Studi lanjutan S1 & S2 di Swiss.

Dengan jurusan : International Hotel and Tourism Management.



Jln. Raya Jemursari no. 234. Surabaya.

Telp: 031-8433224-25.

Flexi: 031-70114130.

HP: 0817321024.

Email: tristarkuliner@yahoo.co.id

*************************************

TRISTAR CULINARY INSTITUTE

Visi & Misi

Stuktur Kurikulum

Kalender Akademik


Fasilitas

Biaya Perkuliahan

Kegiatan Perkuliahan

Galeri Foto Tristar Culinary Institute

Pages

Senin, 27 Desember 2010

COOKING WITH THE CHEF. VCD TUTORIAL FOR SALE. INFO 081332004197.


ASYIKNYA SUASANA SYUTING “COOKING WITH THE CHEFS” DI TRISTAR CULINARY INSTITUTE

     Berbagai acara kuliner kini makin marak di berbagai media baik media cetak ataupun televisi. Hal tersebut tentu tak dilewatkan oleh Tristar Culinary Institute untuk ikut berperan dalam acara kuliner. Sebagai sekolah kuliner pencetak chef tentu Tristar Culinary Institute yang beralamatkan di Jl. Raya Jemursari no.234  & 244 Surabaya tidak perlu diragukan lagi kualitas pendidikannya. Seperti yang terlihat pada kegiatan yang sedang berlangsung pada hari Rabu (3/11), di Tristar Culinary Institute sedang berlangsung kegiatan syuting untuk sebuah acara televisi “Cooking with the Chef” di Surabaya TV. Acara syuting yang dimulai pada pukul 13.30 WIB tersebut akan mempraktikkan cara pembuatan 2 macam kue dan 1 macam ice cream. Siang itu tampak para kru Surabaya TV sedang mengarahkan Otje Herman selaku chef yang akan mempraktikkan makanan yang akan dibuat. Namun kali ini, Otje tidak sendirian dalam melakukan demo membuat kue ini melainkan juga ditemani oleh seorang bintang tamu peserta demo yaitu Sisca. Sebagai pengajar, Otje pun telah siap dengan seluruh bahan dan peralatan yang akan digunakan.

      Materi yang pertama dipraktikkan adalah pembuatan ice cream strawberry. Materi ini dipilih untuk dipraktikkan pertama kali mengingat ice cream membutuhkan waktu yang agak panjang untuk membuatnya. Otje pun terlihat sangat cekatan dalam mengerjakan pembuatan ice cream. Dan Sisca pun menyimak dengan sangat antusias. Sebagai seorang chef, Otja memang tak perlu diragukan lagi kemampuannya dalam bidang patiseri. Sehingga tanpa canggung, Otje menunjukkan kepiawaiannya di depan kamera. Tak lama kemudian, ice cream pun telah selesai diolah. 


     Sambil menunggu ice cream membeku, Otje pun melanjutkan materi demo selanjutnya yaitu pembuatan pancake dan pafertjes. Pada dasarnya pembuatan kedua adonan kue ini hampir sama. Adonan yang terbuat dari tepung terigu dicampur dengan telur, susu, margarin dan bahan lainnya ini kemudian dicampur hingga rata. Setelah rata baru kemudian adonan dituang ke dalam cetakan yang sebelumnya sudah dipanaskan terlebih dahulu di atas kompor dengan api sedang. Yang tampak membedakan antara pancake dan pafertjes adalah bentuknya. Pancake dicetak dengan menggunakan pan dadar dan pafertjes dibentuk dengan menggunakan cetakan takoyaki atau cetakan teflon berbentuk bulat kecil seperti bola. Adonan yang sudah dituang ke dalam cetakan kemudian dibiarkan beberapa saat dan kemudian dibalik dan masak hingga matang dan berwarna kecokelatan. 


     Di akhir acara syuting, tak lupa Otje juga memperlihatkan cara menghidangkan pafertjes dan pancake agar tampak menarik untuk disantap. Pancake pun disajikan bersama ice cream strawberry dan diberi hiasan dari strawberry. Sedangkan pafertjes bisa disajikan dengan taburan gula halus ataupun dicelupkan ke dalam cokelat masak pekat yang sudah dilelehkan dan ditambahkan es cream strawberry. Dan hasilnya, pafertjes dan pancake tampak cantik dan nikmat untuk disantap. Di akhir acara syuting Otje pun segera menunjukkan kue hasil buatannya. Selesai dengan seluruh rangakaian syuting, Otje pun segera mempersilahkan kru Surabaya TV untuk mencicipi kue hasil karyanya. /nv



Pafertjes Coklat w/ Strawberry Ice Cream
Pafertjes Tabur Gula
Pancake w/ strawberry Ice Cream
Bagi Anda yang berminat untuk membuka usaha rumahan – Home Insdustry – UKM (Usaha Kecil Menengah), Catering, Toko Roti & Kue serta toko oleh-oleh, segera saja hubungi:
Akademi Kuliner – Tristar Culinary Institute
Program Pendidikan D1,D2 & D3.
Kursus Kuliner & Teknologi Pangan. 
Jl. Raya Jemursari 234 & 244 Surabaya.
Telp. (62-31) 8433224-8433225.
Flexi (62-31) 81639992.
HP: 085731804143 : 0817321024.
Fax. (62-31) 8432050.
Kampus Baru: Jl. Raya Tenggilis No.68 Surabaya

PELATIHAN USAHA KULINER, KURSUS ANEKA NASI GORENG. Info: 085731804143


ANEKA NASI GORENG LEZAT DALAM PELATIHAN KULINER DI TRISTAR CULINARY INSTITUTE

  Nasi Goreng merupakan makanan khas Indonesia yang sangat populer di masyarakat. Tak hanya dijual oleh pedagang kaki lima saja, nasi goreng juga banyak menjadi menu andalan di berbagai restoran ataupun hotel berbintang. Terlebih lagi kini nasi goreng semakin banyak variasi bahan yang digunakan sebagai campurannya. Citarasa nasi goreng yang bervariasi itulah yang membuat banyak orang penasaran akan bumbu dan bahan rahasia yang digunakan oleh para pelaku kuliner. Dengan alasan itulah, maka Tristar Culinary Institute yang beralamatkan di Jl. Raya Jemursari no.234 Surabaya mengadakan pelatihan ataupun kursus dengan tema Aneka Nasi Goreng. Acara pelatihan ataupun kursus yang diadakan pada hari Rabu (3/11) ini dimulai tepatnya pada pukul 13.30 WIB. Dalam pelatihan yang diajarkan oleh Yanuar Kadaryanto ini, para peserta yang terdiri dari 4 orang ini akan diajarkan cara membuat 4 macam nasi goreng. 

     Adapun nasi goreng yang akan dipraktikkan dalam pelatihan kali ini adalah Nasi Goreng Tom Yam, Nasi Goreng XO, Nasi Goreng Jawa dan Nasi Goreng Seafood. Sebelum para peserta mempraktikkan materi yang diajarkan dalam pelatihan ini, terlebih dahulu para peserta akan diberikan penjelasan tentang seputar bahan dan cara pengolahan nasi goreng yang akan dibuat. Hal ini sengaja dilakukan sebelum praktik dimulai agar para peserta lebih konsentrasi dengan penjelasan yang diberikan oleh pengajar. Setelah beberapa saat, maka penjelasan pun selesai diberikan. Yanuar pun segera memberikan tugas kepada masing-masing peserta kursus agar nantinya para peserta bisa mempraktikkan 1 macam materi yang ditugaskan. 


     Mengikuti pelatihan ataupun kursus kuliner di Tristar Culinary Institute memang berbeda dengan pelatihan kuliner serupa lainnya. Karena di Tristar Culinary Institute para peserta kursus akan diajarkan dengan metode praktik secara langsung yang disebut dengan metode Hands On.



      Selain itu para peserta akan mendapatkan resep dengan ukuran dan teknik pembuatan yang tepat. Para peserta juga bisa bertanya tentang berbagai hal menyangkut materi yang diajarkan. Maka para pengajar dari Tristar Culinary Institute akan memberikan penjelasannya dengan selengkap-lengkapnya. Dengan metode ini, diharapkan para peserta akan cepat terampil dalam mempraktikkan materi yang diajarkan. Setelah pembagian tugas kepada masing-masing peserta, maka tanpa ragu para peserta segera menuju ke meja praktik yang sudah disediakan bahan dan peralatannya. Para peserta pun segera mempersiapkan seluruh bahan-bahan yang akan digunakan mulai dari membersihkan, memotong dan menimbang bahan-bahannya. Setelah semua peserta mempersiapkan seluruh bahan-bahannya, maka Yanuar pun segera memandu masing-masing peserta untuk proses pembuatan nasi goreng. Proses pembuatan nasi goreng ini pada dasarnya sama, namun yang membedakan adalah bahan dan bumbu yang digunakan. Bahan dan bumbu-bumbu ini tentu saja akan sangat mempengaruhi citarasa yang dihasilkan. Nasi goreng tom yam merupakan nasi goreng yang menggunakan bumbu khusus yaitu tom yam paste serta menggunakan campuran bahan berupa udang dan cumi. Sedangkan nasi goreng XO merupakan nasi goreng yang menggunakan saus XO yang diracik dari beberapa bahan seperti cabai merah, scallop, ebi, teri dan bumbu lainnya. Sesuai dengan namanya, Nasi Goreng Seafood merupakan nasi goreng yang bahannya terdiri dari udang, cumi, bakso ikan dan diracik dengan bahan lainnya. Sedangkan nasi goreng jawa adalah nasi goreng yang diracik sesuai dengan bumbu-bumbu Jawa dan menggunakan bahan berupa taoge, kol dan mi sebagai campurannya. Para peserta pun menyimak setiap langkah-langkah pembuatan nasi goreng dengan antusias. 
Nasi Goreng JAWA
Nasi Goreng TOM YAM
Nasi Goreng  XO
     Setelah semua nasi goreng diolah, Yanuar pun segera mempersilahkan para peserta untuk mencicipi nasi goreng hasil buatannya. Tak hanya itu saja, para peserta pun dapat membawa pulang nasi goreng hasil buatannya. Para peserta pun mengaku cukup puas dengan mengikuti jalannya kursus ini. Hal ini juga diungkapkan Lusi salah seorang peserta asal Surabaya yang mengaku sudah 9 kali mengikuti kursus di Tristar Culinary Institute. “Saya memang hoby memasak, jadi saya senang ikut kursus seperti ini. Apalagi di Tristar para peserta diajak untuk langsung praktik.”ujarnya usai kursus. Tak hanya diajarkan oleh tenaga yang ahli di bidangnya, kursus di Tristar juga didukung oleh suasana kursus yang menyenangkan. Jadi bagi Anda yang berminat untuk membuka usaha rumahan – Home Insdustry – UKM (Usaha Kecil Menengah), Catering, Toko Roti & Kue serta toko oleh-oleh, segera saja hubungi:
Akademi Kuliner – Tristar Culinary Institute
Program Pendidikan D1,D2 & D3
Jl. Raya Jemursari 234 Surabaya
Telp. (62-31) 8433224-8433225, 
Flexi (62-31) 81639992; 
HP: 085731804143 - 0817321024; 
Fax. (62-31) 8432050
Kampus Baru: Jl. Raya Tenggilis No.68 Surabaya






EKSKUL JUGGLING


KEGIATAN EKSTRAKULIKULER FLAIR BARTENDING DI TRISTAR CULINARY INSTITUTE

     Menjadi seorang chef yang professional tentu harus diimbangi dengan berbagai ketrampilan. Tak hanya ahli dalam salah satu bidang kuliner ataupun pastry saja, namun seorang chef kini dituntut untuk mempunyai keahlian di bidang lain seperti halnya kemampuan dalam bartending. Pada dasarnya bartending merupakan ilmu yang mempelajari tentang bar. Dalam memperlajari bartending, biasanya satu hal yang menarik adalah aksi flair yang oleh orang awam sering disebut dengan aksi juggling. Untuk memenuhi kebutuhan itulah maka Tristar Culinary Institute yang beralamatkan di Jl. Raya Jemursari no.234 Surabaya memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan dalam Flair Bartending kepada para mahasiswanya. Kegiatan Flair Bartending ini merupakan kegiatan ekstrakulikuler yang bisa diikuti oleh seluruh mahasiswa Tristar Culinary Institute dari semua jurusan di luar jadwal perkuliahan. Kegiatan ektrakulikuler yang berlangsung setiap hari Rabu pukul 16.30 WIB ini disampaikan oleh Sony Wijaya selaku dosen tamu. 
SONY WIJAYA
     Para mahasiswa yang berjumlah 21 orang tampak sangat antusias mengikuti kegiatan yang dilaksanakan di ruang Bartending lantai 3 Tristar Culinary Institute. Tak hanya sekedar mengajarkan tentang juggling saja, Sony yang juga anggota dari The Bottle Team Indonesia dan Bartender Community Flair Street Surabaya ini juga akan mengajarkan tentang Bartender Show dan Cooking Show. Sebelum diajarkan praktik juggling atau flair, terlebih dahulu para mahasiswa diberikan pengetahuan seputar flair bartending secara teori. Pada dasarnya juggling dan flair mempunyai kesamaan arti yaitu bentuk kecepatan, ketepatan dan keseimbangan gerakan melempar benda. Namun juggling sering digunakan sebagai istilah dalam circus dan flair sering digunakan sebagai istilah dalam bartending. Kegiatan flair ini dilakukan bukan hanya sekedar untuk atraksi saja melainkan mempunyai tujuan yang lebih seperti untuk karir, prestasi, eksistensi, sosial, keppercayaan dan hoby. Sehingga dengan ketrampilan melakukan flair, diharapkan para mahasiswa nantinya mempunyai banyak keuntungan terutama dalam hal karir. Hal ini dikarenakan tidak banyak orang yang mempunyai keahlian dalam melakukan flair.Tidak hanya sekedar penjelasan saja, dalam pemberian materi secara teori ini Sony juga memperlihatkan beberapa cuplikan video tentang aksi flair bartending dalam berbagai ajang kompetisi. Dengan metode belajar seperti ini diharapkan para mahasiswa mempunyai wawasan tentang berbagai gerakan-gerakan dalam flair. 


     Dalam melakukan sebuah atraksi flair seorang bartender biasanya menggunakan botol, sacher dan gelas sebagai media yang digunakan untuk melempar. Namun karena masih dalam tahap belajar, maka kali ini para mahasiswa menggunakan botol yang terbuat dari kayu yang biasanya digunakan untuk latihan flair. Para mahasiswa pun diberikan penjelasan tentang bagian-bagian dari botol yang terdiri dari neck, container dan bottom. Hal ini dimaksudkan agar nantinya para mahasiswa bisa melakukan teknik-teknik dasar dalam melakukan flair.Setelah seluruh penjelasan tentang flair secara teori diberikan, para mahasiswa segera diajarkan beberapa teknik dasar dalam melakukan flair. 


     Tanpa ragu Sony menunjukkan aksinya dalam melakukan flair bartending. Para mahasiswa pun berdecak kagum melihat aksi Sony ketika melakukan flair dengan menggunakan 4 buah botol. Tak hanya itu saja, para mahasiswa juga ditunjukkan cooking show dengan melempar pan dadar dan spatula. Lengkap dengan penjelesan dan atraksi dari Sony, masing-masing mahasiswa pun segera mempraktikkan gerakan-gerakan dasar flair yang sudah diajarkan. Walaupun terlihat sedikit canggung dan seringkali gagal dalam melakukan dalam gerakan flair, namun hal ini tak mematahkan semangat para mahasiswa dalam berlatih. Latihan yang berjalan selama 1,5 jam ini, tak ini akhirnya dilanjutkan pada pertemuan selanjutnya. Para mahasiswa merasa beruntung mengikuti kegiatan ekstrakulikuler yang satu ini dikarenakan banyak pengetahuan baru yang mereka dapatkan. Tak hanya itu saja, para mahasiswa berharap nantinya bisa mahir dalam melakukan flair bartending agar mempunyai karir yang baik setelah terjun dalam bidang kuliner. Sebagai pengajar, Sony pun merasa senang karena para mahasiswa sangat kooperatif dan semangat ketika materi sedang diberikan./nv



Minggu, 26 Desember 2010

EKSKUL YPPI-2



ASYIKNYA BELAJAR MEMASAK DALAM EKSTRAKULIKULER KULINER DI YPPI 2 OLEH TRISTAR CULINARY INSTITUTE


     Perkembangan dunia kuliner yang semakin marak di pasaran, membuat setiap orang ingin membuka usaha kuliner. Hal ini dikarenakan usaha kuliner tak pernah sepi akan konsumen. Dengan alasan itulah kini bekal ketrampilan dalam dunia kuliner semakin diminati. Dan ternyata ketertarikan dalam dunia kuliner tak hanya dimiliki oleh ibu-ibu saja, melainkan sudah semakin diminati banyak kalangan, baik laki-laki atau perempuan, tua dan muda. Seperti yang terlihat dalam kegiatan ektrakulikuler kuliner yang diadakan SMA YPPI 2 Surabaya pada hari Rabu (27/10) kali ini, para pelajar SMA ini terlihat sangat antusias belajar memasak. Dengan tim pengajar dari Tristar Culinary Institute, para pelajar diajarkan cara membuat siomay. Adapun alasan SMA YPPI 2 yang merupakan kepanjangan dari Sekolah Menengah Atas Yayasan Pengembangan Pendidikan Indonesia 2 ini memilih Tristar Culinary Institute sebagai pengajar ekstrakulikuler kuliner ini tak lain dikarenakan Tristar merupakan satu-satunya lembaga pendidikan kuliner yang menjadi “leader” diantara lembaga pendidikan kuliner lainnya. Ektrakulikuler kuliner ini diadakan mulai pukul 14.30 WIB hingga selesai. Tak kurang dari 35 orang pelajar dari kelas 10 hingga kelas 12 mengikuti kegiatan ini dengan Nona sebagai pengajar dari Tristar Culinary Institute. 

     Dalam kegiatan ekstrakulikuler kuliner ini terlebih dahulu resep ataupun materi diberikan sebelumnya. Sehingga para pelajar bisa mempersiapkan bahan-bahannya dari rumah. Hal ini dikarenakan bahan-bahan dan peralatan pembuatan berbagai masakan disediakan oleh para pelajar sendiri. Sebagai lembaga pendidikan kuliner yang kompeten di bidangnya, Tristar Culinary Institute tak perlu diragukan lagi. Hal ini terlihat dengan dipercayanya tim Tristar Culiary Institute memberikan materi kuliner di SMA YPPI 2 selama kurang lebih 3 semester ini. Kegiatan ektrakulikuler kuliner di YPPI 2 ini diadakan setiap 2 minggu sekali tepatnya pada hari Rabu. Adapun tujuan diadakannya ektrakulikuler kuliner ini adalah untuk mengembangkan bakat pelajar dalam dunia kuliner. Sebagai koordinator ektrakulikuler, Mudji Slamet memberikan beberapa penjelasan seputar kegiatan ektrakulikuler kuliner ini. “Ektrakulikuler kuliner ini cukup diminati oleh pelajar. Karena beberapa pelajar ingin sekali nantinya mempunyai usaha kuliner sendiri. Sehingga materi-materi yang diberikan oleh Tristar Culinary Institute cukup menarik untuk diikuti oleh para pelajar.”ujar Mudji. 
Bp.Mudji & Pelajar
     Sebelum praktik memasak dimulai terlebih dulu Nona selaku pengajar memberikan tugas kepada para pelajar untuk mempersiapkan peralatan dan bahan-bahan yang akan digunakan dalam praktik. Para pelajar yang berjumlah 35 ini terbagi dalam 7 kelompok. Masing-masing kelompok ditugaskan untuk membuat siomay. Setelah bahan-bahan siap, Nona segera mendampingi dan mengarahkan pelajar untuk membuat adonan siomay. Kemudian adonan siomay dimasukkan ke dalam kulit pangsit. Para pelajar tampak sangat antusias melihat cara membungkus siomay. Satu per satu pelajar mencoba untuk membentuk siomay. Setelah semua adonan siomay dimasukkan ke dalam kulit pangsit selesai dibuat, maka siomay segera dikukus hingga matang. 



     Para pelajar yang mengikuti ektrakulikuler kuliner ini mengaku senang mengikuti kegiatan memasak ini. Karena selain untuk menyalurkan hoby memasak juga banyak pengetahuan seputar pengolahan makanan yang didapatkan. Satu-satunya pelajar laki-laki yang mengikuti kegiatan ektrakulikuler kuliner kali ini, Anthony Halim juga memberikan sedikit kesan-kesannya selama mengikuti kegiatan ini. “Saya memang hoby sekali memasak, makanya saya ikut kegiatan ektrakulikuler kuliner ini. Selain itu saya ingin nantinya saya punya restoran sendiri. Saya juga senang bisa mendapatkan pengetahuan seputar memasak, terlebih lagi materi diajarkan oleh tim Tristar yang ahli di bidangnya”jelas Anthony. Tak hanya itu saja, Mudji selaku koordinator ekstrakulikuler kuliner mengatakan bahwa beberapa siswa juga seringkali mempraktikkan di rumah materi yang sudah diajarkan dan hasilnya cukup memuaskan./nv  
SIOMAY

EKSKUL YPPI-1





LEZATNYA SAPO TAHU SEAFOOD DALAM EKSTRAKULIKULER KULINER DI YPPI 1 OLEH TRISTAR CULINARY INSTITUTE

     Bidang kuliner sepertinya semakin menjadi pilihan banyak orang untuk dipelajari sebagai bekal ketrampilan. Hal ini dikarenakan usaha kuliner semakin berkembang dan hasilnya cukup menjanjikan. Pengetahuan seputar kuliner ini ternyata tak hanya diberikan dalam pendidikan non formal melainkan juga diberikan dalam pendidikan formal. Seperti yang terlihat dalam kesempatan kali ini, SMA YPPI 1 tengah mengadakan kegiatan ektrakulikuler kuliner dengan tim Tristar Culinary Institute sebagai pengajarnya. Kegiatan ekstrakulikuler kuliner ini diadakan setiap hari Jumat, satu kali dalam seminggu. Kegiatan ekstrakulikuler kuliner SMA YPPI 1 yang beralamatkan di Jl. Dharmahusada Indah Barat VI/1 ini diikuti oleh pelajar dari kelas 10 hingga kelas 12. pada hari Jumat (29/10) kali ini diikuti oleh pelajar kelas 12 IPA. Adapun kegiatan ekstrakulikuler yang diadakan pada hari Jumat (29/10) kali ini dimulai pada pukul 13.30 WIB dengan materi sapo tahu seafood yang diajarkan oleh Nona selaku tim pengajar dari Tristar Culinary Institute. 

NONA
     Sebagai lembaga pendidikan kuliner, Tristar Culinary Institute yang sudah dipercaya sebagai pengajar ektrakulikuler kuliner di SMA YPPI 1 ini memang sangat kompeten di bidangnya. Hal ini terlihat dalam metode pembelajaran yang diberikan kepada para pelajar yang menggunakan sistem “Hands On” atau praktik secara langsung. Sehingga para pelajar tidak hanya sekedar mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh pengajar. Para pelajar yang mengikuti ektrakukikuler kali ini diikuti oleh 30 orang siswa kelas 12 IPA yang terbagi dalam 6 kelompok. Masing-masing kelompok wajib membawa perlatan dan bahan-bahan yang akan digunakan dalam praktik. Sebelum diajarkan cara memasak sapo tahu seafood, terlebih dahulu para pelajar ditugaskan untuk menyiapkan semua peralatan dan bahan yang digunakan dalam praktik.


     Sebagai pengajar, Nona selalu mendampingi para pelajar mulai dari persiapan bahan hingga cara mengolahnya. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahan ataupun kegagalan dalam pengolahannya. Selain itu, Nona juga memberikan berbagai tips-tips dalam mengolahnya sehingga diharapkan nantinya para pelajar tidak hanya mahir dalam memasaknya saja melainkan juga mempunyai pengetahuan lebih dalam bidang kuliner. Sapo tahu seafood ini dipilih untuk diajarkan kepada para pelajar karena cara membuatnya yang tidak terlalu rumit, sehingga para pelajar yang tergolong masih pemula dalam memasak tidak akan kesulitan dalam membuatnya. Sapo tahu seafood merupakan masakan sejenis sup kental yang bahannya terdiri dari tofu, daging ayam, jamur, rebung, udang, cumi, ikan kakap serta bahan dan bumbu lainnya. Setelah semua bahan dipotong dan dibersihkan, kini Nona mulai mengajarkan cara membuatnya. Setiap kelompok pun mulai bergantian mendapat penjelasan dari Nona cara pembuatannya. Pertama-tama bumbu ditumis, kemudian satu per satu bahan dimasukkan dan dituangkan air. Setelah kuah mendidih, kemudian dituangkan larutan maizena untuk mengentalkan kuah dan dimasak hingga mendidih. Dengan demikian maka sapo tahu pun siap untuk disantap. 


NONA & PARA PELAJAR
     Setelah usai mengolah sapo tahu seafood para pelajar pun langsung beramai-ramai menyantap sapo tahu seafood hasil praktik. Dengan mengikuti kegiatan ini para pelajar mengaku sangat senang karena banyak mendapatkan pengetahuan baru seputar dunia kuliner, seperti yang diungkapkan Fenny seorang pelajar kelas 12 IPA ini. “Saya sengaja memilih kegiatan ektrakulikuler kuliner ini dikarenakan saya memang hobby memasak. Selain itu banyak pengetahuan seputar kuliner yang bisa saya dapatkan dengan mengikuti kegiatan ini” ujar Fenny. Manfaat dan kesan baik terhadap ekstrakulikuler kuliner oleh tim Tristar Culinary Institute terhadap ketrampilan para pelajar SMA YPPI 1 ini juga disampaikan oleh Titiek Herawati selaku Kasi Kesiswaan. “Manfaat dari ekstrakulikuler kuliner yang diajarkan oleh Tristar Culinary Institute ini sangat baik bagi para siswa. Karena selain mendapat ilmu seputar dunia kuliner, para siswa jadi semakin terampil dalam memasak”jelas Titiek. Selain itu, tujuan dari diadakannya ektrakulikuler kuliner ini adalah agar para pelajar mempunyai ketrampilan lainnya sehingga hal ini tentunya akan memberikan “nilai plus” bagi para pelajar sendiri./nv
SAPO TAHU SEAFOOD

              
         

Rabu, 22 Desember 2010

EKTRAKULIKULER (STELLA MARIS)


PEMBUATAN BAKPAO PUTIH DAN MENGEMBANG DALAM KEGIATAN EKSKUL KULINER DI SMAK STELLA MARIS

     Bidang kuliner akhir-akhir ini memang merupakan bidang yang paling banyak peminatnya untuk dipelajari. Hal ini dikarenakan bidang kuliner bisa dijadikan lahan bisnis yang cukup menjanjikan. Pengetahuan ataupun ketrampilan bidang kuliner ini tak hanya bisa didapatkan melalui kursus saja melainkan juga bisa didapatkan dalam kegiatan ekstrakulikuler di sekolah. Seperti dalam pelaksanaan kegiatan ektrakulikuler kuliner yang diadakan oleh SMAK Stella Maris kali ini, para pelajar akan diajarkan ketrampilan dalam bidang kuliner. SMAK Stella Maris yang beralamatkan di Jl. Indrapura 32 Surabaya ini sengaja memberikan bekal ketrampilan kuliner kepada para pelajar agar nantinya dapat melatih para pelajar untuk menjadi seorang pengusaha kuliner. Dalam kegiatan ekstrakulikuler yang diadakan pada hari Sabtu (6/11) pikul 11.00 WIB ini, materi kuliner akan diberikan oleh tim pengajar dari Tristar Culinary Institute.Pemilihan Tristar Culinary Institute sebagai lembaga yang dipilih oleh SMAK Stella Maris untuk memberikan materi kuliner memang merupakan pilihan yang sangat tepat. Hal tersebut dikarenakan Tristar Culinary Institute merupakan lembaga pelatihan dan pendidikan kuliner yang kompeten di bidangnya. Dalam kegiatan ini, berbagai materi kuliner yang tentunya disesuaikan dengan pilihan para pelajar akan segera diberikan oleh tim pengajar dari Tristar Culinary Institute. Adapun pengajar dari Tristar Culinary Institute kali ini adalah Valentinus. Materi yang diajarkan oleh Valentinus kali ini adalah pembuatan Bakpao isi ayam yang putih dan mengembang. Para pelajar yang mengikuti jalannya kegiatan ekstrakulikuler kali ini terdiri dari 35 orang pelajar dari kelas X yang terbagi dalam 7 kelompok. 


  
     Pembuatan bakpao memang terbilang gampang-gampang susah, hal ini dikarenakan perlunya teknik dan pengetahuan yang tepat dalam membuatnya. Bila terjadi kesalahan dalam prosesnya, maka bakpao yang dihasilkan tidak akan mengembang. Sebelum proses pembuatan adonan dilakukan, terlebih dahulu para pelajar mempersiapkan seluruh bahan dan perlatan yang akan digunakan. Setelah seluruh bahan dan peralatan siap, maka para pelajar segera mengolah bahan untuk dijadikan adonan bakpao. Dalam sesi inilah para pelajar wajib mengetahui tekniknya. Karena kesalahan dalam teknik pembuatannya akan membuat bakpao tidak mengembang. Sebagai pengajar, Valentinus pun selalu mendampingi dan memberikan pengarahan kepada para pelajar. Berbagai tips pembuatannya dipaparkan dengan jelas oleh Valentinus. Hal ini bertujuan agar para pelajar tak hanya terampil dalam pembuatannya saja melainkan juga mempunyai pengetahuan lebih seputar teori-teori dalam bidang kuliner. Tak lama setelah adonan bakpao diuleni, maka kini adonan bakpao didiamkan beberapa saat agar adonan mengembang. Sambil menunggu adonan mengembang, para pelajar pun segera membuat adonan isian bakpao yang berbahan ayam. Setelah ayam dimasak dengan ditambahkan berbagai bumbu, maka kini adonan bakpao yang sudah didiamkan tersebut diisi dan dibentuk sesuai selera.




      Dan proses pengolahan pembuatan bakpao yang terakhir dilakukan adalah proses pengukusan. Usai dengan seluruh pengolahan bakpao maka masing-masing pelajar yang tergabung dalam kelompok akan mendapatkan bakpao hasil olahan mereka. Pelajar pun dapat langsung mencicipi bakpao hasil buatannya. Tak hanya itu saja, bakpao hasil praktik masing-masing kelompok tersebut akan mendapatkan penilaian dari Valentinus selaku pengajar untuk mengetahui tingkat keberhasilan para pelajar dalam pembuatannya. Dengan demikian akan membuat para pelajar berlomba-lomba untuk membuat bakpao yang maksimal. 
       

          Para pelajar yang mengikuti kegiatan ekstrakulikuler kuliner ini mengaku sangat puas dengan makanan hasil buatannya. Berbagai alasan mengikuti jalannya kegiatan kuliner ini pun diutarakan para pelajar. Seperti yang disampaikan oleh Eunike Patricia, seorang pelajar kelas X ini. “Saya mengikuti kegiatan ekskul kuliner ini selain karena wajib  untuk diikuti melainkan karena saya ingin menambah pengetahuan dalam bidang kuliner. Bahkan saya sering sekali mempraktikkan di rumah” jelas Eunike. Selain alasan tersebut, para pelajar juga merasa senang mengikuti kegiatan ini karena disampaikan dengan jelas oleh para pengajar dari Tristar Culinary Institute. /nv